Efek berbahaya dari makan makanan cepat saji

Bukan rahasia lagi bahwa pola makan yang buruk dan kebiasaan makan yang buruk dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, mulai dari sembelit hingga diabetes.

Konsumsi makanan cepat saji yang sering memenuhi syarat sebagai kebiasaan makan yang buruk, dan diet yang terdiri dari makanan cepat saji dan makanan olahan jauh dari dianggap baik.
Kekurangan Gizi

Meskipun kandungan kalorinya tinggi, makanan cepat saji menawarkan sedikit nutrisi. Dalam jangka panjang, ngemil fast food terlalu sering bisa meningkatkan risiko kita kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi tertentu dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Peradangan

Kemasan tempat makanan cepat saji juga dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu. Pada tahun 2018, peneliti Amerika menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih sering memiliki kadar ftalat 35 persen lebih tinggi daripada mereka yang menyiapkan makanan di rumah.

Efek berbahaya dari makan makanan cepat saji

Anda mungkin ingin berpikir dua kali sebelum duduk untuk menikmati makanan cepat saji itu. Makanan cepat saji tidak baik untuk tubuh kita, baik di dalam maupun di luar.

Makanan seperti keripik kentang, soda, kentang goreng, es krim, dan permen mungkin murah dan mudah didapat; Namun, makanan ini penuh dengan kalori, lemak, gula, natrium dan kolesterol, yang semuanya dapat membahayakan tubuh kita secara berlebihan.

Efek berbahaya dari makanan cepat saji
Bukan rahasia lagi bahwa pola makan yang buruk dan kebiasaan makan yang buruk dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, mulai dari sembelit hingga diabetes.

Konsumsi makanan cepat saji yang sering memenuhi syarat sebagai kebiasaan makan yang buruk, dan diet yang terdiri dari makanan cepat saji dan makanan olahan jauh dari dianggap baik.

Lihatlah beberapa efek jangka pendek dan jangka panjang dari makan makanan cepat saji secara teratur, menurut ahli gizi:

Kekurangan Gizi

Meskipun kandungan kalorinya tinggi, makanan cepat saji menawarkan sedikit nutrisi. Dalam jangka panjang, ngemil fast food terlalu sering bisa meningkatkan risiko kita kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi tertentu dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Makanan olahan, misalnya, mengandung sedikit serat. Tetapi tubuh kita membutuhkan banyak makronutrien penting ini untuk menjaga kesehatan usus yang baik dan untuk mengontrol gula darah. Di sisi lain, asupan zat besi yang tidak mencukupi, mineral penting lainnya yang hilang dalam makanan cepat saji, dapat menyebabkan anemia, kelainan darah yang umum.

1. Peradangan

Kemasan tempat makanan cepat saji juga dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu. Pada tahun 2018, peneliti Amerika menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih sering memiliki kadar ftalat 35 persen lebih tinggi daripada mereka yang menyiapkan makanan di rumah.

Phthalates adalah racun pengganggu endokrin yang digunakan untuk melapisi kemasan plastik makanan dan minuman olahan. Racun ini juga terkait dengan peradangan dan kondisi kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

2. Obesitas

Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat membingungkan otak kita Saat kita makan makanan cepat saji, otak kita menerima sinyal yang bercampur aduk sehingga sulit untuk menentukan apakah ia membutuhkan makanan atau tidak. Ini membuatnya lebih mudah untuk makan berlebihan, memanjakan hasrat atau ngemil di antara waktu makan.

Tetapi meskipun menambah beberapa kilogram mungkin tidak tampak seperti masalah besar pada pandangan pertama, kelebihan berat badan itu bisa membahayakan jantung, memaksanya untuk memompa darah dua kali lipat. Orang gemuk juga cenderung memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi dalam aliran darah, yang dapat terkumpul menjadi plak di sepanjang arteri.

3. Diabetes

Seperti penyakit jantung, diabetes adalah salah satu efek samping yang lebih serius dari makan terlalu banyak makanan cepat saji. Makanan yang penuh dengan gula seperti es krim, permen, soda, kue kering, dan makanan penutup dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah.

4. Kanker

Pada tahun 2008, peneliti Amerika menemukan bahwa ayam panggang makanan cepat saji mengandung bahan kimia yang, ketika dipanaskan, dikaitkan dengan kanker payudara, prostat, dan usus besar.
Tulang yang lebih lemah

Tulang rapuh yang rentan patah juga bisa disebabkan oleh diet makanan cepat saji. Natrium, nutrisi yang berlimpah dalam makanan cepat saji seperti hamburger dan kentang goreng, dapat melemahkan tulang. Ini, ditambah dengan asupan nutrisi pembentuk tulang yang tidak mencukupi seperti vitamin D dan kalsium, dapat meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

5. Kesehatan mental yang buruk

Kondisi kesehatan mental kita juga tergantung dari makanan yang kita konsumsi. Misalnya, makan makanan cepat saji yang tinggi lemak jahat dapat menyebabkan depresi.

6.kulit jelek

Putus asa? Makanan cepat saji juga bisa menjadi penyebabnya. Secara khusus, gula sederhana, tepung putih, dan karbohidrat olahan dalam makanan yang digoreng seperti kentang goreng dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, kata Amy Shapiro, ahli diet terdaftar dan pendiri kantor nutrisi praktik swasta Real Nutrition NYC.

7. Gigi jelek

Gula dari soda, permen, makanan penutup, dan kue kering yang diproses bergabung dengan air liur dan bakteri yang ada di mulut untuk membentuk plak. Jika dibiarkan, plak dapat mengikis lapisan email pelindung gigi dan membuatnya lebih rentan terhadap karies gigi.